THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 06 November 2011

jawaban soal UTS interaksi belajar dan pembelajaran


1.       Jelaskan tujuan pendidikan yang pertama kali dikenalkan oleh Benjamin. S. Bloom serta proses kognitif yang diperkenalkannya!
 Benjamin S. Bloom menyusun sebuah taksonomi utuk tujuan pendidikan pada tahun 1956.  Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:
1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
2. .Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.
o    Domain Kognitif, terbagi menjadi : (1) Pengetahuan (Knowledge), (2)  Aplikasi (Application), (3) Analisis (Analysis), (4) Sintesis (Synthesis), (5) Evaluasi (Evaluation).
o    Domain Afektif, terbagi menjadi : (1) Penerimaan (Receiving/Attending), (2) Tanggapan (Responding), (3) Penghargaan (Valuing), (4) Pengorganisasian (Organization), dan (5) Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value Complex).
o    Domain Psikomotor, terbagi menjadi : (1) Persepsi (Perception), (2) Kesiapan (Set), (3) Guided Response (Respon Terpimpin), (5) Mekanisme (Mechanism), (6) Respon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response), (7) Penyesuaian (Adaptation), dan (8) Penciptaan (Origination).

2.  Jelaskan Karakteristik matematika sebagai ilmu yang terstruktur, dan sebutkan unsur-unsur dalam struktur matematika!
Matematika dikenal sebagai ilmu deduktif, yaitu proses
pengerjaan matematis harus bersifat deduktif. Ini berarti bahwa
matematika tidak menerima generalisasi berdasarkan pengamatan
(induktif) tetapi harus berdasarkan pembuktian deduktif. Namun demikian
untuk membantu pemikiran serta untuk mencari kebenaran bias dimulai
dengan cara induktif dan selanjutnya generalisasi yang benar harus bisa
dibuktikan secara deduktif. Matematika sebagai ilmu terstruktur.
Konsep matematika tersusun secara herarkis, logis, dan sistematis
mulai dari konsep yang sederhana. Dalam matematika terdapat topik atau
konsep prasyarat sebagai dasar untuk memahami topik atau konsep
selanjutnya. 
3.       Apakah definisi Aksioma, Postulat, Dalil, dam Teorema!
 Aksioma adalah suatu pernyataan yang diandaikan benar pada suatu sistem dan diterima tanpa pembuktian. Aksioma hanya memuat istilah dasar dan istilah terdefinisi, tidak berdiri sendiri, dan tidak diuji kebenarannya. Sekelompok aksioma dalam suatu sistem harus konsisten, dapat membangun sistem tersebut , dan tidak saling bertentangan. Postulat tidak bisa dibuktikan secara final. Postulat sama dengan aksioma, Kedua hal tersebut artinya pangkal pernyataan atau dasar untuk membuat theorema dan sekaligus untuk membuktikanya.Aksioma ini berfungsi untuk menghindari berputar-putar dalam pembuktian,artinya theorema dibuktikan dengan aksioma atau postulat, dan aksioma atau postulat tersebut tidak dapat dan tidak perlu dibuktikan lagi. Teorema/dalil/hukum adalah suatu pernyataan yang harus dibuktikan kebenarannya. Definisi adalah pengertian atau penjelasan terhadap suatu konsep. Di dalam aksioma, teorema dan definisi terdapat undefined term (pengertian pangkal) dan defined term.
4.  Menurut anda apa saja masalah yang dihadapi dalam Pembelajaran matematika di sekolah, bagaimana cara menghadapinya?
Permasalahan yang umumnya dihadapi  dalam pembelajaran matematika di sekolah adalah kurangnya pemahaman dalam penyelesaian masalah atau pemecahan masalah  oleh siswa. Dan itu berdampak pada hasil belajar pada siswa dalam pelajaran matematika, rendahnya minat belajar matematika terutama jika nilai matematikanya rendah. Tidak hanya siswa, tetapi sisi lain juga berpengaruh seperti sistem pembelajaran di dalam kelas oleh guru. Tidak jarang  guru di dalam kelas mengajar dengan sistem yang monoton, yang hanya fokus terhadap siswa sebagai objek pasif sehingga pemikiran siswa tidak terbentuk. Metode, model maupun strategi belajar yang diterapkan tidak mengena pada siswa, sehingga kendala-kendala tersebut tetap ada. Hal lain dapat berupa kurangnya media pendukung pelajaran, khususnya pelajaran matematika.
5.   Jelaskan 4 tahap perkembangan kognitif dari individu menurut Piaget!
Tahap Sensorimotorik (0-2tahun)
Tahap ini yang menonjol adalah kegiatan motorik dan persepsi yang sangat sederhana. Secara umum, cirinya adalah :
· Melakukan rangsangan melalui sinar dan suara yang datang ke dalam dirinya.
· Suka memperhatikan sesuatu.
· Mendefinisikan sesuatu dengan memanipulsi sesuai dengan persepsiya sendiri.
· Selalu ingin tahu atau memiliki segala objek sehingga memiliki kecenderungan untuk melakukan perubahan.
2. Tahap pra-operasional (2-7 tahun)
Seorang anak mengalami tahap pra-operasional ketika dia berusia 2 sampai 7 tahun. Ditahap ini, dia telah memiliki representasi-representasi mental dan memiliki pertimbangan yang baik, dengan kata lain dia telah mampu mempergunakan simbol-simbol. Simbol adalah suatu yang mempresentasikan sesuatu yang lain. Misalnya kata-kata yang menggambarkan suatu bentuk benda atau hewan. Dengan memanipulasi simbol demikian, pada dasarnya anak pada usia ini sudah mengalami peningkatan pemikiran dibandingkan anak yang lebih muda dari usia tersebut, yaitu berpikir tentang sesuatu yang tidak hadir nyata di depan matanya.
Contoh, seorang anak menangis minta dibelikan es krim oleh ibunya, tetapi sang ibu kemudian membujuk anaknya dengan mengatakan bahwa nanti ayah akan pulang membawa kue coklat besar, dan anak tersebut kemudian akan berhenti menangis. Lalu jika kita bertanya mengenai pengalaman buruknya dimasa lalu seperti ‘ingat waktu kamu jatuh dari sepeda kemarin ?”, seketika itu pula raut wajah dan cara bicara sang anak akan berubah. Dan pada tahap ini, anak cenderung bersikap egosentris.
3. Tahap operasi konkret (7-12 tahun)
Tahap operasi konkret ini terjadi ketika anak berusia 7 sampai 12 tahun. Kata operasi merujuk pada cara kerja atau prinsip-prinsip logika yang kita gunakan dalam memecahkan sebuah persoalan. Di tahap ini seorang anak tidak hanya menggunakan simbol-simbol dalam kerangka representasi tetapi juga mampu memanipulasinya berdasarkan logika.
Tahap ini disebut Progressive decentering oleh Piaget, yaitu saat anak berusia 6 sampai 7 tahun sebagian besar anak telah memiliki kemampuan untuk mempertahankan ingatan tentang ukuran, panjang atau jumlah benda cair.
4. Tahap operasi formal (11 tahun – keatas)
Pada tahap ini anak telah sanggup beroperasi berdasarkan kemungkinan hipotesis dan tidak lagi dibatasi oleh apa yang berlangsung dihadapinya atau apa yang telah dialaminya sebelumnya. Ia telah dapat memikirkan variabel-variabel yang mungkin atau hubungan-hubungan yang kemudian dapat diselidiki kebenarannya melalui ekperimen atau observasi.
Pada tahap ini anak telah memiliki kemampuan berpikir seperti halnya orang dewasa. Tahap ini mencakup prinsip-prinsip logika dan menggunakannya untuk menyelesaikan persoalan-persoalan abstrak atau telah memiliki pemikiran hipotetik.
6.  Apa perbedaan antara belajar dan pembelajaran, berikan satu contoh kasus belajar dan satu contoh kasus pembelajaran!
Belajar merupakan proses holistik. Suatu kegiatan dikatakan belajar apabila suatu memiliki tiga ciri sebagai berikut : (1)Belajar adalah perubahan tingkah laku, (2) Perubahan terjadi bukan karena pertumbuhan melainkan karena latihan dan pengalaman, dan (3) Perubahan tersebut harus bersifat permanen dan tetap ada untuk waktu yang lama. Belajar itu adalah membangun penafsiran diri terhadap dunia nyata melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi, selanjutnya belajar merupakan proses aktif untuk membangun pengetahuan.
Bila siswa belajar, maka akan terjadi perubahan sikap dan mental. Belajar merupakan tindakan dan prilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, makna belajar hanya dialami oleh siswa sendiri (Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran). Sehingga dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses kontinu dalam diri seseorang, berdasarkan latihan, pengalaman dan interaksi sehingga merubah aspek-aspek dalam diri seseorang tersebut.
  Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan peserta didik lainnya, peserta didik dengan sumber belajar, dan peserta didik dengan pembelajar. Pembelajaran tidak diartikan secara statis, melainkan suatu konsep yang bisa berkembang seirama dengan tuntutan kebutuhan hasil pendidikan yang berkaitan dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang melekat pada wujud pengembangan kualitas sumber daya manusia.
Hakekat pembelajaran adalah mengasah dan atau melatih moral keprbadian manusia, meskipun juga ada aspek fisiknya. Dengan kata lain, pembelajaran lebih mengutamakan proses di dalam suatu kegiatan belajar, terkandung interaksi antar pengajar dan pelajar.
  Indikator pembelajaran matematika di kelas VII SMP Negeri 5 saat ini adalah menyelesaikan model matematika berbentuk SPLDV. Guru mengemukakan materi dan menjelaskan serta memberikan contoh metode penyelesaian eliminasi dari SPLDV. Setelah menjelaskan cara tersebut, guru kemudian memberikan sebuah contoh untuk diselesaikan murid dengan cara yang sama. Kemudian salah seorang anak mengangkat tangan dan bersedia untuk mengerjakan contoh tersebut dan siswa lain juga mengerjakan di buku latihan mereka masing-masing.
Dari ilustrasi di atas, selama penjelasan dibeikan oleh guru, telah terjadi proses pembelajaran sekaligus proses belajar. Pembelajaran berupa interaksi dari guru kepada murid, sedangkan proses belajar yang terjadi secara abstrak saat siswa memahami materi dan menjadi konkret saat siswa mengerjakan salah satu contoh tersebut.
7.      Sebutkan dan jelaskan teori belajar aliran psikologi tingkah laku!
  Edward Lee Thorndike (1874 - 1949). Menurut Thorndike, belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, juga dapat berupa pikiran, perasaan, gerakan atau tindakan. Teori Thorndike ini sering disebut teori koneksionisme. Menurut Thorndike terdapat tiga hukum belajar yang utama yaitu : (1)The Law of Effect (Hukum Akibat), (2) The Law of Exercise (Hukum Latihan) dan (3)The Law of Readiness (Hukum Kesiapan).
Edwin Guthrie. Azas belajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti. Yaitu gabungan stimulus-stimulus yang disertai suatu gerakan. Guthrie juga menggunakan variabel hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya proses belajar. Belajar terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan mengubah situasi stimulus sedangkan tidak ada respon lain yang dapat terjadi.  Hubungan antara stimulus dan respon bersifat sementara, sehingga dalam kegiatan belajar peserta didik perlu diberi stimulus dengan sering agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan menetap. Guthrie juga percaya bahwa hukuman (punishment) memegang peranan penting dalam proses belajar. Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku seseorang.